AMBISI PEMIMPIN MENENTUKAN KEADAAN BANGSA.
Pemimpin, Anda dan siapapun pasti memiliki ambisi dan motivasi.
Waspada dengan ambisi: Sebab ambisi menentukan pikiran, perkataan, tindakan dan kebijakan.
Hipotesis 1 dapat diterima dan signifikan:
Ketika seorang pemimpin ambisi utamanya adalah material [uang dan fasilitas] maka segala macam cara baik langung atau tidak langsung akan dan di atur scenario demi uang; Pemimpin ini susah memberantas korupsi karena dia juga pelakunya bisa langsung atau tak langsung, rakyatnya tidak akan sejahtera karena uang berputar di kelompoknya;
Hipotesis 2 dapat diterima dan signifikan:
Ketika seorang pemimpin ambisi utamanya adalah Psikologikal [Vanity – Kehormatan Palsu] maka segala macam cara akan dilakukan untuk mendapatkan jabatan; Rela mencuri finish ketika pemilu dan pemilukada demi kemenangan semunya; Juga rela menghancurkan orang dan calon lain demi ambisi jabatannya; Contoh jelas : Di Indonesia ada terjadi demi jabatan membakar rumah dinas dan merusak kantor. Dan lagi atual saat ini ada negara sahabat yang saling membunuh antara tentara pemerintah dan rakyatnya;
Hipotesis 3 dapat diterima dan signifikan:
Ketika seorang pemimpin ambisi utamanya adalah : Spiritual [Ibadah kepada Allah/Tuhan] maka pemimpin itu selalu menjaga perdamaian, rela repot bahkan berkorban demi kedamaian dan kesejahteraan rakyat, selalu mendahulukan nilai Ketuhanan dan kepentingan rakyat diatas kepentingan pribadi dan kelompoknya;
Pemimpin ini berkarakter adil karena memiliki Sifat Allah. Matahari di Indonesia tak pernah di ciptakan untuk golongan mayoritas atau minoritas.
Berlomba-lombalah menjadi Pemimpin tetapi yang ambisinya adalah Nilai Spiritual dan Ibadah agar Indonesia dan Dunia aman, damai dan sejahtera dan semua menjadi “Pewaris Kehidupan Bahagia Abadi di Syurga”.
Aku cinta Engkau karena Engkau saudaraku dan salam damai untuk Indonesia dan Dunia.
Pemimpin, Anda dan siapapun pasti memiliki ambisi dan motivasi.
Waspada dengan ambisi: Sebab ambisi menentukan pikiran, perkataan, tindakan dan kebijakan.
Hipotesis 1 dapat diterima dan signifikan:
Ketika seorang pemimpin ambisi utamanya adalah material [uang dan fasilitas] maka segala macam cara baik langung atau tidak langsung akan dan di atur scenario demi uang; Pemimpin ini susah memberantas korupsi karena dia juga pelakunya bisa langsung atau tak langsung, rakyatnya tidak akan sejahtera karena uang berputar di kelompoknya;
Hipotesis 2 dapat diterima dan signifikan:
Ketika seorang pemimpin ambisi utamanya adalah Psikologikal [Vanity – Kehormatan Palsu] maka segala macam cara akan dilakukan untuk mendapatkan jabatan; Rela mencuri finish ketika pemilu dan pemilukada demi kemenangan semunya; Juga rela menghancurkan orang dan calon lain demi ambisi jabatannya; Contoh jelas : Di Indonesia ada terjadi demi jabatan membakar rumah dinas dan merusak kantor. Dan lagi atual saat ini ada negara sahabat yang saling membunuh antara tentara pemerintah dan rakyatnya;
Hipotesis 3 dapat diterima dan signifikan:
Ketika seorang pemimpin ambisi utamanya adalah : Spiritual [Ibadah kepada Allah/Tuhan] maka pemimpin itu selalu menjaga perdamaian, rela repot bahkan berkorban demi kedamaian dan kesejahteraan rakyat, selalu mendahulukan nilai Ketuhanan dan kepentingan rakyat diatas kepentingan pribadi dan kelompoknya;
Pemimpin ini berkarakter adil karena memiliki Sifat Allah. Matahari di Indonesia tak pernah di ciptakan untuk golongan mayoritas atau minoritas.
Berlomba-lombalah menjadi Pemimpin tetapi yang ambisinya adalah Nilai Spiritual dan Ibadah agar Indonesia dan Dunia aman, damai dan sejahtera dan semua menjadi “Pewaris Kehidupan Bahagia Abadi di Syurga”.
Aku cinta Engkau karena Engkau saudaraku dan salam damai untuk Indonesia dan Dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar